Profil Singkat Gereja Katolik Bunda Maria Banjarbaru



Gereja Katolik Bunda Maria Banjarbaru merupakan salah satu Gereja Katolik Di Kalimantan Selatan yang termasuk dalam Wilayah Kerja Keuskupan Banjarmasin.Pusat Paroki Banjarbaru berada di Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sekitar 36 kilo meter dari Kota Banjarmasin.Gereja Katolik ini letaknya persis di seberang Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Setelah dua tahun ditahbiskan menjadi Uskup, pada 31/03/1956, Mgr. Demarteau, MSF diundang para pejabat untuk menghadiri acara peletakan batu pertama berdirinya kota Banjarbaru.
Pada kesempatan itu Mgr. Demarteau, MSF dijanjikan tanah untuk membangun Gereja Katolik dan rumah untuk pastor.
Namun dalam kenyataannya, persoalan tanah baru selesai 20 tahun setelah janji tersebut dinyatakan.
Selama kurun waktu 20 tahun (1956-1976), umat Katolik di Banjarbaru mengikuti Perayaan Ekaristi secara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.
Di Tangsi Brimob, Gedung SMUN 1 Banjarbaru, Kantor Pemerintahan, Universitas Lambung Mangkurat, Gereja Kristen GPIB Guntung Payung, dan beberapa tempat lainnya.
Pelayanan Ekaristi diberikan oleh pastor-pastor yang berdomisili di Paroki Keluarga Kudus Katedral Banjarmasin.
Pada tahun 1959 terbentuk suatu kelompok doa yang bernama “Sunday Prayer Club” yang awalnya beranggotakan 9 orang hingga berkembang menjadi 30 orang.
Kelompok doa inilah yang kemudian mengorganisir ibadat hari Minggu jika tidak ada perayaan ekaristi.
Tepat pada April 1964 dibentuk Ikatan Keluarga Katolik Banjarbaru (IKKAB) dan disusul dengan pembentukan IKKAB Ulin.

Pada tahun 1972, perayaan ekaristi secara tetap diadakan di gedung pemerintah di Banjarbaru.

Lanjut 1975, Gubernur Kalimantan Selatan dengan resmi melarang umat Katolik untuk mengadakan Perayaan Ekaristi di gedung pemerintah.
Larangan ini menjadi dorongan bagi umat Katolik untuk membangun gedung baru sebagai tempat beribadat.

Akhirnya, Keuskupan Banjarmasin berhasil membeli asset PT. Wijaya Karya yang telah selesai membangun waduk Riam Kanan yang kemudian bangunan bekas gudang ini diperlebar menjadi Gereja dan bangunan messnya menjadi pastoran atau tempat tinggal Pastor.

Gedung Gereja ini kemudian diberkati oleh Vikaris Keuskupan Banjarmasin Pastor Heyne, MSF, pada 15/08/1976 dan
tanggal inilah ditetapkan sebagai tanggal resmi berdirinya Paroki Bunda Maria Banjarbaru, dan Pastor Jan Wieggers, MSF diangkat menjadi pastor pertama Paroki Bunda Maria Banjarbaru.

Paroki ini kemudian berkembang sampai sekarang dengan kisaran Umat Katolik di Banjarbaru sekitar mencapai 1.710 jiwa yang tersebar di Kota Banjarbaru dan Kabupaten BanjarParoki Bunda Maria Banjarbaru dikepalai oleh Pastor. Gabriel Ama Maing, MSF yang juga merupakan ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Banjarmasin.

Sumber berita : Banjarmasin Post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security